Suasana Balla Lompoa tahun 1990-an |
Siapa yang tak kenal balla lompoa
Balla Lompoa atau dengan kata lain rumah besar dulunya merupakan istana Raja Gowa berbentuk rumah panggung yang terletak di jantung kota Sungguminasa, Gowa. Dapat ditempuh sekira 30 menit perjalanan dari Makassar dengan berkendaraan darat ke arah selatan.
Istana ini dibangun 75 tahun yang lalu, tepatnya tahun 1936. Kayu besi atau kayu sappu’ mendominasi material bangunannya, dari tiang penyangga, dinding, lantai, tangga, hingga atap. Kepala kerbau yang tergantung diujung atapnya adalah pertanda derajat kebangsawanan pemilik rumah.
Pada 1978 hingga 1980, Balla Lompoa direnovasi untuk pertama kali. Pasak tiang dari kayu diganti dengan baut besi. Bagian bawah rumah juga dilapisi lantai beton agar kayu tidak bersentuhan langsung dengan tanah sehingga tidak mudah lapuk.
Pada 2009, Balla Lompoa kembali direnovasi. Hingga kini, renovasi telah selesai untuk bagian luar. Balla Lompoa diangkat sekira 2 meter ke atas; dasarnya dibeton dengan material batu gunung. Bagian depannya juga sudah dihiasi dengan bangunan tangga bergaya eropa, menyerupai bangunan tangga di Pantai Losari. Huruf-huruf dari bahan fiber berdiri membentuk kata Balla Lompoa.
Rencananya pada 2012, renovasi akan berlanjut ke bagian dalam Balla Lompoa. Kayu-kayu yang lapuk dan atap-atap yang sudah terkelupas akan diganti. Koleksi-koleksi sejarah yang selama ini tidak terdata juga akan diperbaiki pengelolaannya.
Pemerintah Kabupaten Gowa memang serius menyiapkan Balla Lompoa sebagai tempat tujuan wisata. Dana yang dianggarkan untuk renovasi tersebut tidak sedikit, sekira Rp 15 Milliar. Kita berharap saja semoga Balla Lompoa tidak kehilangan unsur aslinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar